Masa Depan

TIAP LANGKAH KITA MENENTUKAN, KEPUTUSAN KITA MEMBERI ARTI...

Sabtu, 10 April 2010

BERTEPUK SEBELAH TANGAN

Sering kali kita tidak menyadari ada sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan, bahkan sampai meneteskan air mata. Tapi kenangan itu akan membuat pengalaman yang tidak terlupakan untuk dibagikan kepada orang lain yang mengalaminya. Begitu banyak mereka yang mempunyai mimpi tapi sepertinya tidak terjawab dan akhirnya hidup dalam imajinasi. Tapi kita harus hidup dalam realita.

Kebutuhan seseorang sering sekali membuat ia tidak sadar dengan apa yang dilakukan, oleh sebab itu penguasaan diri harus menjadi pegangan yang tidak terlepas. Melihat realita dan menghadapinya membuat kita belajar bersyukur, tentang apa yang kita alami. Orang muda atau yang berjiwa muda, sering hidup dalam imajinasi, bukan realita. Tapi itu tidak berarti ia tidak boleh berimajinasi. Demikian juga dengan cinta... hmmm yang satu ini, pasti sering atau sudah dapat dimengerti. Ketika pribadi yang kita inginkan ternyata, menjadi hal yang tidak mungkin bahkan menambah sakit di hati. Realita yang terkadang tidak bisa diterima, oleh hati.

1 Kor 13:4 - 8a Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.Kasih tidak berkesudahan;

Tapi Firman Tuhan memberikan penjelasan tentan kemurnian hati kita.. bagaimana kasih yang dari padaNya bukan cuma sekedar, yang enak dilihat mata atau yang enak didengar telinga. Tapi mengajarkan bagaiman hidup dalam realita, mengikuti proses yang ada. Ketika kita mengikuti prinsip diatas, sesuatu pasti terjadi dalam diri kita. Terjadi proses kedewasaan, proses tanggung jawab, proses mengasihi.

Ketika kita BERTEPUK SEBELAH TANGAN, pikirkan pesan rasul Paulus di atas. Kasih itu tak terbatas hanya apa yang kita lihat, dengar, rasa, tapi ia memberikan kemampuan untuk hidup dalam rencana Allah, nyaman dalam tanganNya.