Hal ini tidak mudah, tidak semudah ketika kita mengatakannya. Dibutuhkan keberanian untuk melangkah, melakukan tindakan untuk mempercayainya, mempercayakan semuanya dalam Dia.
Saya teringat ketika orang tua saya sakit, papa saya, dan harus menjalani opname di salah satu rumah sakit yang terbaik dikota kami. Keadaan ekonomi pada waktu itu tidak begitu baik, bisa dikatakan pada pas – pasan, ditambah haus membiayai rumah sakit, keperluan sekolah ke dua adik saya. Saat itu adalah saat dimana beban terasa sangat berat. Keputusan untuk memberikan segalanya kepda Tuhan adalah keputusanyang terbaik yang saya buat. Bagaimana tidak .. papa yang menjadi tulang punggung keluarga .. tidak bekerja dan masuk rumah sakit dan ia memberikan wejangan ..katanya “ Hari ini kamu menjadi kepala rumah tangga “.
Mendapat tanggung jawab seperti itu .. sepertinya bagi saya belum saatnya, meskipun saya sudah mulai mencukupi kebutuhan saya pribadi, tetapi untuk satu keluarga.. itu sulit bagi saya.
Tapi kehidupan tidak berhenti, waktu terus berputar, tidak ada waktu untuk menunggu atau menyesali keadaan.
Sering kali dalam kesharian kita, kita menunggu dan menyesali keadaan yang terjadi dan akhirnya terkukung dalam permasalahan kita.. TIDAK UNTUK SAYA.
Malam setelah saya pulang dari rumah sakit, saya melayani 1 komunitas anak muda, mengajar mereka tentang kebenaran Firman Tuhan, meskipun dalam diri saya, keadaan saya tidak seperti kelihatannya, tetap tersenyum, tertawa dan itu membutuhkan perjuangan.. sungguh.
Setelah selesai percakapan kami, tiba – tiba saya tertarik dengan film kartun tentang Musa yaitu “ Prince of Egypt “ .. karena saya hobby menonton.
Setelah pulang saya memutar film itu diruang tamu di tempat saya tinggal – saya tinggal dengan pemimpin tempat saya melayani – secara keseluruhan saya mengerti jalan cerita dari film tersebut karena ada di alkitab.. tetapi ketika masuk cerita tentang Musa membelah laut, dan orang Israel masuk berjalan ditengah – tengahnya..tiba – tiba dengan jelas Roh Kudus berbicara “ KAMU SEDANG DALAM LAUTAN MUJIZAT “ ..yang terjadi selanjutnya saya menangis dan berlutut, kalimat yang sederhana itu memberi saya kekuatan.
Dan hal itu memberikan saya pengertian tentang memberikan segalanya bagi Dia, yaitu :
1. FirmanNya menguatkan, oleh sebab itu pembacaan alkitab, merenungkan Firmannya keharusan.
Mazmur 1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
2. Mulai mempercayakan hidup kita kepadanya – belajar dari yang sederhana –
Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
3. Perkatakan Firman
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Saya mulai memperkatakan kalimat itu setiap hati “ Aku dalam lautan mujizat “ dan mujizat terjadi .. Ia menolong keluarga kami, memulihkan papa saya dan mencukupi segalanya.
FirmanNya beri kekuatan dan itu harus diresponi dangan tindakan itulah arti PERCAYA. Percaya adalah bukti cinta kita padaNya.
Ps. Steven I Bawole
Tidak ada komentar:
Posting Komentar